STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM MEMBUDIDAYAKAN SUGAR GLIDER DI WILAYAH KOTA BOGOR

Penulis

  • Ahmad Subagyo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gici

Kata Kunci:

Aspek nonfinansial, Aspek finansial, Kriteria investasi

Abstrak

Sugar Glider atau possum layang adalah hewan mamalia berkantung yang di sebut juga marsupial. Sugar Glider merupakan hewan endemik yang berasal dari papua. Hewan yang mempunya nama latin Petaurus breviceps ini terlihat seperti tupai, tetapi memiliki selaput di antara tangan dan kaki yang bisa membantunya “terbang” antar-dahan atau bahkan antar-pohon. Nama Sugar Glider mengacu pada makanan yang di konsumsi oleh hewan ini yang mengandung gula dan rasanya manis, seperti buah-buahan dan glider yang berarti mampu melayang atau terbang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan terhadap usaha budidaya Sugar Glider di wilayah kota Bogor dilihat dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek hukum, aspek teknis dan aspek lingkungan dan aspek finansial. Sehingga modal yang telah diinvestasikan dalam bisnis ini dapat lebih efektif dan pelaksanaan serta output yang dihasilkan menjadi maksimal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan secara langsung hanya pada dua pelaku usaha budidaya Sugar Glider di kota Bogor, yaitu usaha Luv Glider dan Aries Glider. Kedua pelaku usaha tersebut telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagai pelaku usaha budidaya Sugar Glider di kota Bogor. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan dan laporan penjualan serta literatur yang relevan dengan penelitian berupa buku-buku, hasil penelitian terdahulu, dan publikasi internet. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek hukum, aspek teknis dan aspek lingkungan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan berdasarkan kriteria investasi. Aspek finansial pada usaha Luv Glider menunjukkan bahwa payback period selama 2 tahun 2 bulan 7 hari, NPV sebesar Rp 4,089,123, IRR sebesar 25.77 persen, dan profitability index 1.36. dan Aspek finansial pada usaha Aries Glider menunjukkan bahwa payback period selama 2 tahun 3 bulan 6 hari, NPV sebesar Rp 16,721,606, IRR sebesar 27.20 persen, dan profitability index 1.35. Hasil analisis kelayakan ini menunjukkan bahwa usaha budidaya Sugar Glider di kota Bogor layak berdasarkan aspek pasar, aspek hukum, aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek finansial.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhallindo.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Pendapatan Perkapita Nasional 2012-2016. Internet. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/02/06/2016-pendapatan-perkapita-indonesia-tumbuh-625-persen

Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. BPS catat penurunan daya beli masyarakat di triwulan III 2017. Di akses pada 10 November 2017: https://www.merdeka.com/uang/bps-catat-penurunan-daya-beli-masyarakat-di- triwulan-iii-2017.html

Darman., S., F. R. Zakaria., & T. Muhandri. (2015). Studi Kelayakan Pendirian Industri Kecil Pakan Ikan di Calingcing-Cianjur. Jurnal Manajemen. ISSN: 2085-8418 Vol. 10 No. 1, February 2015. Program Manajemen IKM. IPB. Bogor.

Djatmiko, M. B. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: Thabi Press.

Hotma, R. (2014). Analisis Kelayakan Usaha Restoran Momomilk di Taman Kencana Kota Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Kasmir & Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta: Kencana.

Kasmir & Jakfar. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Cetakan ke Dua Belas.Jakarta: Kencana.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.2017. Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK). Di akses pada 25 Januari 2018 : http://www.depkop.go.id/layanan- publik/izin-usaha-mikro-kecil-iumk/

Marcello, G. (2013). Cara Sukses Menangkarkan Sugar Glider. Bogor: IPB Press. Rangkuti, F. (2012). Studi Kelayakan Bisnis & Investasi: Studi Kasus. PT. Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta.

Saka, A. (2013). Contoh-Contoh Kasus Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kedua Puluh Satu. Bandung: Alfabeta.

Umar, H (2014). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali.

Wahyuningtyas,M., N. (2014). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Salon dan SPA House of Khadijah (PT. SHARIKA SOLUSI INTERNASIONAL). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Yuliati, S. H., & Tamjuddin. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2. Cetakan ke Lima. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Unduhan

Diterbitkan

2021-10-30

Cara Mengutip

Subagyo, A. (2021). STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM MEMBUDIDAYAKAN SUGAR GLIDER DI WILAYAH KOTA BOGOR. Economics Learning Experience & Social Thinking Education Journal, 1(2), 86–92. Diambil dari https://journal.stiegici.ac.id/index.php/eleste/article/view/116 (Original work published 30 Oktober 2021)