ANALISIS SWOT DAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA KEDAI KOPI THE COFFEE BEAN & TEA LEAF (TCBTL)
DOI:
https://doi.org/10.58890/jkb.v13i1.83Keywords:
Strategi, Café, Kopi, Analisis SWOT, Business Model CanvasAbstract
Ketatnya persaingan bisnis café mengharuskan perusahaan untuk merumuskan strategi bersaing yang lebih tepat dengan tetap fokus memperhatikan keinginan konsumen. Selain itu, perusahaan juga harus dapat mengantisipasi persaingan akibat perubahan kondisi eksternal yang dinamis. Pelaku usaha harus mampu menganalisa faktor-faktor dominan apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih cafe. Selain itu pelaku usaha juga harus mampu membaca situasi dan melakukan analisa persaingan usaha sehingga produk yang dipasarkan dapat diterima oleh konsumen dengan mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, dan perilaku konsumen itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan value yang dimiliki agar dapat mencapai tujuan dan sasarannya dengan tepat adalah dengan melakukan penyesuaian penyempurnaan model bisnis agar terus melakukan peningkatan dan perbaikan di sisi manajemen risikonya, salah satunya dengan perbaikan model bisnis dengan menggunakan model bisnis kanvas. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh identifikasi terhadap elemen model bisnis yang ada, dan disimpulkan bahwa TCBTL memiliki komponen elemen model bisnis kanvas yang terdiri dari customer segmentations, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships dan cost structures yang telah dipetakan dan menjadi standar baku. Terdapat beberapa elemen bisnis model yang sudah terikat sehingga tidak mengalami perubahan atau perbaikan, yaitu value propositions, channels, key resources, key activities, key partnerships dan cost structures. Hal ini terjadi karena TCBTL di Indonesia merupakan pihak pewaralaba, sehingga semua kegiatan operasional sudah mengacu kepada peraturan atau standar baku yang diterapkan oleh TCBTL pusat, yang disesuaikan dengan elemen lokal melalui PT Trans Coffee sebagai pemegang lisensi TCBTL di Indonesia. Dari analisis SWOT dari masing-masing elemen dihasilkan 8 (delapan) program perbaikan, diantaranya melakukan inovasi baik lini produk, pemasaran maupun customer service yang dielaborasi ke setiap perwaralaba; TCBTL harus selalu melakukan peningkatan pelayanan sebagai upaya meningkatkan kepuasan pelanggan; dan meningkatkan fasilitas gerainya.
Downloads
References
AEKI. 2019. Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia (2007-2013). http://www.aeki-aice.org/page/realisasi-ekspor-impor-kopi-indonesia-th-2013/id. Diakses pada 18 Januari 2021.
Burhan. 1994. Perencanaan strategic. Jakarta (ID): PT. Pustaka Bima Pressindo.
Buttle, F.A. 1992. Shopping motives: a constructionist perspective, service Industries Journal, Vol. 12,. pp. 349-67
Campbell R. 2010. Strategic planning and organization performance in a volatile economic environtment. [Disertasi]. Minneapolis (OA): Capella University.
Craig JC, Grant RM. 1999. Manajemen Strategik. Jakarta (ID): Mediator
David FR. 2002. Konsep Manajemen Strategis. Jakarta (ID): PT. Prehalindo.
Faulker, D. dan C. Bowman. 1997. The Essence of Competitive Strategy. Andi. Yogyakarta.
Hancyk Z. 2004. A study of external intervention in the strategic planning process. [Disertasi]. Minneapolis (OA): Capella University
Hax A, Majluf N. 1991. The Strategy Concept and Process: A pragmatic approach. New Jersey (OA): Prentice Hall.
ICO. 2014. Consumsion of Coffee. http://www.ico.org/prices/new-consumption-table.pdf. Diakses pada 18 April 2015.
ICO dalam AEKI. 2014. Konsumsi Kopi Indonesia. http://www.aeki-aice.org/page/konsumsi-kopi-domestik/id. Diakses pada 18 April 2015.
Lamarque E. 2005. Identifiying key activities in banking firms: A competence-based analysis. Journal of Emerald Group Publishing Limited. 10(7): 29-47
Marsum, WA. 1994. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi. Yogyakarta.
___________. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi. Yogyakarta.
Mintzberg H, Quinn JB. 1991. The Strategy Process. New Jersey (OA): Prentice Hall International Inc.
Morris, L. 2009. Business Model Warfare: The Strategy of Business Breakthroughs. An Innovation Labs White Paper, prepared & published jointly with A-CASA, The University of Pennsylvania. 8(2): 1-28
Koo, L.C., Tao, F.K.C., & Yeung, J.H.C. (1999). Preferential segmentation of restaurantattributes through conjoint analysis. International Journal of Contemporary Hospitality Management.
Kotler, P., & Kevin L.K. 2007. Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 1. Indonesia: PT. Mancananjaya Cemerlang.
Osterwalder A, Pigneur Y. 2012. Business Model Generation. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo.
. 2010. Business Model Generation. New Jersey (OA): John Wiley & Son.
Osterwalder A. 2004. The business model ontology, a proposition in a design science approach. [Disertasi]. Lausanne (CH): Universite De Lausanne
Porter, M.E. 1998. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Erlangga. Jakarta.
Rangkuti F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Rivkin, S. dan J. Trout. 2001. Differentiate or Die: Bertahan Hidup di Era Kompetisi Yang Mematikan. Erlangga. Jakarta.
Siswoputranto. 1993. Kopi Internasional dan Indonesia. Kanisius.Yogyakarta
Tuten TL, Urban DJ. 2001. An expanded model of business-to-business partnership formation and success. Journal of Industrial Marketing Management. 30(2): 149-164.
Yun, Z., & Good, L.K. 2007. Developing customer loyalty from e-tail store image attributes. Management and Service Quality, 17(1), 4-22.